Ganas! POCO X7 PRO: Unboxing + Uji Performa Ekstrem di 5 Game Berat
Sebagai penerus dari seri sebelumnya, HP ini datang dengan beberapa upgrade yang bikin penasaran. Nah, daripada lama-lama, kita langsung unboxing aja!
Apa Saja yang Ada di Dalam Kotak?
Begitu buka dusnya, langsung disambut beberapa hal yang udah jadi standar HP POCO:
Jimat khas POCO – Entah ini buat apa, tapi selalu ada.
Kotak aksesoris – Isinya ada SIM ejector, buku panduan, stiker POCO, dan softcase.
Unit POCO X7 Pro – Gue ambil warna hijau yang kelihatan fresh dan elegan.
Charger 90W – Item langka di HP flagship lain yang mulai ngilangin charger bawaan.
Kabel USB-C – Ujungnya warna oranye khas POCO.
HP ini punya baterai 6000 mAh tapi tetap terasa ringan. Warna hijaunya juga beda dari seri sebelumnya dan finishing matte-nya bikin kelihatan mewah.
Sayangnya, masih ninggalin bekas sidik jari, terutama dibanding varian hitam yang pakai finishing glossy.
Build Quality dan Desain
Desain POCO X7 Pro bisa dibilang lebih simpel dibanding seri sebelumnya. Nggak ada lagi bar hitam khas POCO di belakangnya.
Tapi sayangnya, materialnya masih full plastik. Bahkan varian Iron Man yang lebih mahal juga tetap pakai plastik.
Dari sisi build quality, bagian frame-nya udah terasa lebih solid dibanding X6 Pro yang sempat dikatain "HP kerupuk".
Tapi back cover-nya masih terasa agak kopong, terutama di bagian atas dan bawah. Dibanding HP harga 4 jutaan dari brand lain, build quality X7 Pro ini bisa dibilang standar aja.
Untungnya, ada peningkatan di IP rating yang sekarang sudah IP68, jadi lebih tahan air dan debu.
Spesifikasi dan Performa
Kalau ngomongin POCO, pastinya yang pertama ditanya adalah chipset-nya apaan? Tenang, X7 Pro nggak main-main di sini.
Dapur Pacu
Chipset: MediaTek Dimensity 8400 Ultra (3.25 GHz, fabrikasi 4nm TSMC)
GPU: Mali-G720 MC7 1300 MHz
RAM: 12GB LPDDR5X
Storage: 512GB UFS 4.0
Baterai: 6000mAh dengan fast charging 90W
Dimensity 8400 Ultra ini pakai arsitektur Big Core semua (Cortex A725) dan performanya bisa dibilang bersaing sama Snapdragon 8 Gen 2 dan Exynos 2400.
Jadi buat yang masih mikir MediaTek itu jelek, mungkin mindset-nya masih di tahun 2015.
Buat benchmark, ini hasilnya:
Antutu 10: 1,6 juta lebih.
Geekbench 6: Single core 1.500-an poin, multi-core 6.200-an poin.
CPU Throttling Test: Tanpa mode performa 76%, dengan mode performa 82%.
Di pengujian suhu, pas throttling test panasnya bisa tembus 50°C, tapi tetap lebih tinggi performanya dibanding Dimensity 8300 di X6 Pro.
HP ini juga punya vapor chamber 5000 mm² buat bantu pendinginan.
Uji Performa di 5 Game Berat
Setelah setup awal, instal beberapa game berat, dan aktifin mode performa, sekarang waktunya ngetes seberapa gahar HP ini!
1. Genshin Impact (Highest, 60 FPS)
Game sejuta umat buat ngetes performa. POCO X7 Pro bisa jalanin Genshin di 55 FPS rata-rata. Sesekali ada frame drop ke 30-45 FPS, terutama pas eksplorasi di Natlan.
Setelah 30 menit main, baterai turun 13% dan suhu mencapai 44°C.
2. Wuthering Waves (Highest, 60 FPS)
Awalnya lancar, tapi setelah beberapa menit, frame rate turun ke 45 FPS, lalu makin turun ke 30 FPS karena overheat.
Bisa jadi ini efek sistem yang otomatis nurunin performa buat jaga suhu. Setelah 30 menit, baterai turun 12%, suhu 44°C.
3. Honkai Star Rail (Highest, 60 FPS)
Secara umum lancar, tapi kalau suhu udah 44°C, performa mulai dilimit ke 45 FPS. Tapi kalau udah adem lagi, bisa balik ke 60 FPS. Setelah 30 menit, baterai turun 11%, suhu 44°C.
4. Bang Dream (120 FPS Mode)
Game ini nggak terlalu berat, tapi bisa manfaatin refresh rate tinggi. Untuk mode Live Card, bisa stabil di 120 FPS.
Tapi kalau pakai 3D MV Mode, ada beberapa lag. Setelah 15 menit main, baterai turun 6%, suhu hampir 44°C.
5. PUBG Mobile (Smooth, 120 FPS)
Untuk setting 90 FPS, game ini bisa jalan stabil tanpa drop yang berarti. Gyro juga responsif karena pakai giroskop hardware.
Setelah 30 menit, baterai turun 8%, suhu 40°C (lebih tinggi dari klaim 37°C pas launching, tapi masih aman).
Layar dan Audio
Spesifikasi Layar
Panel: AMOLED, 6.67 inci
Resolusi: 1.5K (446 PPI)
Refresh Rate: 120Hz
Brightness: 3.200 nits
Proteksi: Corning Gorilla Glass 7i
Secara tampilan, layar X7 Pro ini udah tajam dan nyaman buat scrolling, nonton anime, atau baca berita. Sayangnya, nggak ada opsi buat turunin resolusi ke Full HD kayak di iQOO.
Buat audio, speaker stereo-nya lebih dominan ke treble dan vokal, bass-nya agak kurang. Volume 50-60% aja udah bikin back cover geter. Kualitasnya mirip sama POCO X6 Pro.
Kamera
Kamera di POCO X7 Pro ini lumayan naik level dibanding seri sebelumnya.
Kamera Utama: 50MP Sony IMX882, ada OIS.
Ultra Wide: 8MP
Kamera Depan: 20MP Omnivision OV20B
Buat video, kamera belakang bisa rekam sampai 4K 60FPS, sedangkan kamera depan mentok di 1080p 30FPS.
Hasilnya? Ya bisa dibilang standar buat kelasnya. Detail cukup tajam, dynamic range oke, tapi kalau low light masih ada noise.
Software dan Fitur Tambahan
POCO X7 Pro pakai HyperOS berbasis Android 15, dengan janji update 3 tahun OS + 4 tahun security patch.
Sayangnya, masih ada banyak bloatware dan iklan. Tapi fitur AI-nya cukup lengkap, ada AI Notes, AI Gallery, AI Recording, dan AI Interpreter.
Kesimpulan
POCO X7 Pro ini bisa dibilang monster performa di harga mid-range. Chipset kencang, baterai awet, dan layar mantap.
Tapi, tetap ada beberapa kompromi, seperti build quality plastik dan sistem pendinginan yang belum maksimal buat gaming berat.
Apakah worth it? Kalau lo cari HP buat gaming dan multitasking dengan harga terjangkau, POCO X7 Pro ini susah dilawan! Tapi kalau lebih peduli build premium, bisa cek opsi lain.
Jadi, gimana? Siap gas POCO X7 Pro?
Posting Komentar