Gimana Bisa Indomie Menjadi Begitu Iconic di Nigeria?

Daftar Isi

Indomie di Nigeria

 Buat orang Indonesia, Indomie itu udah kayak penyelamat di akhir bulan. Murah, gampang dibuat, dan rasanya bikin nagih.

Tapi siapa sangka, mi instan kebanggaan kita ini ternyata juga jadi raja di Nigeria?

Iya, Nigeria! Negara yang bahkan bukan penghasil gandum, tapi jadi salah satu konsumen mi instan terbesar di dunia.

Gimana ceritanya Indomie bisa sampai jadi ikon di sana? Yuk, kita bahas.

Awal Mula Perjalanan Indomie

Semuanya bermula dari Indofood, perusahaan yang menciptakan Indomie di tahun 1972. Tapi waktu itu, mereka nggak kepikiran bakal ekspansi sejauh Nigeria.

Lalu, datanglah Tolaram Group, perusahaan asal Singapura yang udah lama main di Nigeria sejak tahun 1970-an.

Awalnya, mereka cuma jualan elektronik dan tekstil, tapi kemudian ngelirik peluang baru: mi instan.

Di tahun 1988, Tolaram mulai mengimpor Indomie ke Nigeria. Tapi ternyata, jualan mi instan di sana nggak gampang. Orang Nigeria awalnya nggak paham cara makan mi ini.

Ada yang bahkan ngira mi instan itu cacing kering! Plus, mereka terbiasa makan pakai tangan, sementara mi butuh sendok atau garpu.

Foto orang di pasar Nigeria

Tolaram pun gercep. Mereka bikin tim pemasaran buat ngasih demo cara masak dan makan Indomie di pasar dan sekolah-sekolah.

Nggak cuma itu, mereka juga nekat masuk ke jalanan di tengah kemacetan Nigeria buat ngebagiin sampel gratis.

Pelan-pelan, orang mulai terbiasa, dan Indomie mulai dapet tempat di hati masyarakat Nigeria.

Strategi Jitu: Pabrik Lokal dan Rasa yang Disesuaikan

Buat ngurangin biaya impor, Tolaram kerja sama dengan Indofood buat bikin pabrik Indomie langsung di Nigeria pada 1995.

Keputusan ini bikin harga jual jadi lebih murah dan lebih kompetitif dibanding produk sejenis.

Tapi masih ada tantangan lain: rasa. Lidah orang Nigeria beda sama orang Indonesia. Mereka suka makanan berbumbu kuat dan pedas.

Jadi, Indomie nggak cuma bawa rasa original, tapi juga bikin varian khusus seperti Onion Chicken, Pepper Chicken, dan bahkan Jollof – mi dengan cita rasa khas Nigeria.

Dan bener aja, strategi ini bikin Indomie makin laris!

Indomie Jadi Bagian dari Budaya Nigeria

Lama-lama, Indomie nggak cuma jadi makanan, tapi juga bagian dari gaya hidup Nigeria. Mi instan ini masuk ke lagu-lagu rap, jadi bintang iklan, dan bahkan disebut-sebut di acara TV.

Di Nigeria, kalau kamu nyebut “noodles”, orang langsung mikirnya Indomie. Brand lain? Lewat!

Nggak heran kalau sekarang Nigeria jadi salah satu pasar terbesar Indomie di dunia. Mereka konsumsi sekitar 3 miliar porsi per tahun!

Dengan lebih dari enam pabrik di seluruh Afrika Barat, Indomie udah mengukuhkan dirinya sebagai rajanya mi instan di benua itu.

Kesimpulan

Dari yang awalnya ditolak karena dikira cacing, Indomie sekarang jadi makanan sehari-hari di Nigeria.

Kuncinya? Adaptasi! Dari pemasaran agresif, produksi lokal, sampai menciptakan varian rasa sesuai lidah Nigeria, semuanya dijalankan dengan strategi yang matang.

Jadi, kalau ada yang bilang Indomie cuma makanan khas Indonesia, kasih tahu aja: Indomie juga rajanya di Afrika!

Posting Komentar