Jangan Beli Dulu! 6 Hal Penting ini Sebelum Beli Samsung Galaxy A56
Ada satu hal yang konsisten bikin saya angkat alis setiap tahun: hype di sekitar seri Samsung Galaxy A5.
Bukan flagship, bukan HP gaming, tapi bisa ngalahin jumlah pembaca review Galaxy S24 Ultra dan saudara-saudaranya yang lebih mahal.
Luar biasa? Sudah pasti. Tapi lebih dari itu, ini HP yang sudah dapat julukan keramat: anti gagal.
Apa yang Bikin A5 Series Spesial?
Ini bukan sekadar HP, ini brand dengan reputasi yang nyangkut di kepala orang Indonesia. Jadi, ketika Samsung ngeluarin Galaxy A56, ekspektasinya tentu enggak kaleng-kaleng.
1. Desain: Akhirnya Enggak Kaku lagi
Salah satu keluhan klasik yang akhirnya ditanggapi: bentuk kaku A55. Di A56, sudut-sudut frame sekarang lebih lembut, enggak lagi berasa tajam kalau digenggam.
Warna baru pun masuk kategori "Instagramable", kayak Awesome Olive dan Awesome Pink. Tambahan manis?
Kamera belakangnya sekarang punya frame yang nyatuin tiga lensa, mirip Galaxy Z Fold 6. Biar A series punya identitas sendiri, gitu.
Material masih premium: kaca Gorilla Glass Victus Plus di depan-belakang, frame metal, tapi bobot turun jadi di bawah 200 gram.
Bezel juga dibikin lebih tipis, walau dagunya masih tebal kayak gaya lama Samsung. Tapi lumayanlah buat kelas menengah.
2. Slot Memori
Dulu A55 masih kasih opsi microSD. Sekarang? Hilang. A56 cuma punya dua slot nano SIM dan satu eSIM, tapi enggak bisa aktif semua sekaligus.
Kalau lo ambil varian 128 GB, siap-siap nyesel. Di 2025, OS update aja bisa makan gigaan.
Lebih aman ambil yang 256 GB, apalagi kalau lagi ada promo upgrade gratis dari 128 ke 256. Tapi ingat, promosi itu seperti mantan baik: ada, tapi enggak selalu datang dua kali.
3. Software: Samsung Jago Kalau Urusan Gini
Galaxy A56 datang dengan Android 15 dan One UI 7. Samsung janji update sampai 6 tahun ke depan. Itu artinya, HP ini masih dapet Android 21 di 2031.
Ini kekuatan utama Samsung: umur panjang, tampilan mulus, dan fitur-fitur yang makin canggih tiap update.
Ada juga tambahan fitur Awesome Intelligence katanya. Fungsinya sih mirip Galaxy AI: bisa hapus objek di foto, auto slowmo video, pilih ekspresi terbaik di foto grup, dan tentu, circle to search yang jadi standar kekinian.
4. Layar dan Performa
Layarnya AMOLED 6,7 inci, refresh rate 120Hz, brightness naik jadi 1200 nits. Panel bagus? Sudah pasti. Fingerprint dalam layar juga responsif.
Tapi chipset-nya, Exynos 1480, walau lebih cepat dari sebelumnya, masih berasa "midrange". Game berat kayak Genshin Impact bisa jalan di settingan medium, tapi frame rate-nya masih naik turun.
Untungnya, buat MLBB dan PUBG, udah unlock setting tinggi. Jadi buat harian, aman.
5. Baterai
Baterai 5000 mAh cukup hemat. Streaming sejam cuma ngurangin 6%, main MLBB sejam cuma ngurangin 12%.
Charging-nya sekarang support 45W, lebih baik dari A55 yang 25W. Tapi, lo harus beli kepala charger sendiri, ya. Samsung masih pelit dalam urusan isi dus.
6. Kamera: Bagus, Tapi Jangan Berharap Terlalu Jauh
Lensa utama 50MP, ultra-wide 8MP, dan makro 5MP. Kamera depannya malah turun dari 32MP ke 12MP, tapi sekarang bisa rekam video 4K30 dengan HDR.
Hasilnya? Nightography sedikit lebih baik dari A55, warna lebih rapi, detail lebih tajam. Tapi perbedaan ini enggak selalu konsisten.
Yang jelas, kualitas video kamera depan tetap jadi kekuatan utama Samsung.
Kesimpulan
Galaxy A56 adalah HP yang "Samsung banget". Minusnya enggak ada microSD, charger beli sendiri, dagu layar masih tebal.
Nilai plusnya software super awet, body mantap, layar bagus, performa cukup, dan kamera yang tetap bisa diandalkan.
Kalau dari dulu lo sudah suka Samsung, A56 bakal bikin tambah cinta. Kalau belum, ya… mungkin ini saatnya mencoba rasa baru yang lebih dewasa.
Posting Komentar