Mau Belajar Apapun 80% Lebih Cepat? Gunakan Google Gemini & Obsidian
Zaman sekarang, informasi itu gampang dicari, tapi justru itu masalahnya. Terlalu banyak informasi bisa bikin kita kewalahan.
Mau belajar AI, investasi, desain, atau apapun, kadang butuh berhari-hari (bahkan berminggu-minggu) buat nyusun materi yang bener-bener terstruktur.
Nah, gimana kalau ada cara buat memotong waktu riset sampai 80%? Gabungan Google Gemini Deep Research + Obsidian bisa jadi jawabannya.
Belajar Itu Butuh Waktu, Tapi Gimana Kalau Bisa Lebih Cepat?
Dengan kombinasi ini, lo bisa dapat materi belajar super lengkap, otomatis dibuat roadmap-nya, dan semuanya tersusun rapi dalam Knowledge Graph.
Tertarik? Mari kita bahas cara pakainya!
Langkah 1: Pakai Google Gemini untuk Deep Research
Biasanya kalau kita cari sesuatu di Google, kita dapat banyak link yang harus dibaca satu per satu. Itu makan waktu. Nah, Google Gemini punya fitur Deep Research, yang basically adalah asisten riset otomatis.
Gimana cara kerjanya?
- Lo ketik pertanyaan yang mau dipelajari. Contoh: “Saya ingin belajar tentang Large Language Model (LLM).”
- Gemini akan buat rencana riset dulu—topik utama apa yang harus dibahas, sumber mana yang perlu dikunjungi.
- Kalau lo setuju dengan rencana itu, Gemini mulai kerja: nyari artikel, baca, dan nyusun laporan.
- Hasil akhirnya? Lo dapat laporan lengkap dengan referensi dari berbagai sumber kredibel.
Contoh kalau lo mau riset tentang SpaceX Starship, Gemini bakal nyusun struktur seperti ini:
- Sejarah dan tujuan Starship
- Spesifikasi teknis
- Progres terbaru dan jadwal peluncuran
- Dampak lingkungan dan tantangan teknis
- Elon Musk’s vision for the future
Lo nggak perlu buka puluhan tab browser lagi. Semuanya udah dirangkum dalam satu dokumen.
Langkah 2: Ubah Riset Jadi Peta Belajar dengan Obsidian
Riset yang udah jadi dari Gemini itu masih berbentuk laporan biasa. Nah, supaya lebih gampang dipelajari, kita pakai Obsidian buat mengubahnya jadi Knowledge Graph interaktif.
Apa Itu Obsidian?
Obsidian adalah aplikasi catatan berbasis Markdown yang memungkinkan kita bikin koneksi antar topik secara visual. Lo bisa lihat catatan yang saling berhubungan dalam bentuk mind map otomatis.
Cara Pakainya:
- Ambil laporan dari Gemini, simpan dalam format Markdown.
- Impor ke Obsidian, lalu buat Index Note—ini jadi catatan utama yang berisi daftar konsep penting.
- Setiap konsep dibuat jadi note sendiri dengan penjelasan dan link ke referensi.
- Gunakan fitur Graph View di Obsidian buat melihat hubungan antar konsep secara visual.
Misalnya, kalau lo belajar tentang AI, bisa ada node besar "Artificial Intelligence", yang nyambung ke Machine Learning, Deep Learning, LLM, dan sebagainya. Semakin banyak lo belajar, semakin kaya graph-nya.
Kenapa Metode Ini Efektif?
- Hemat waktu riset: Lo nggak perlu buka banyak tab buat cari informasi. Gemini udah nyariin buat lo.
- Materi belajar lebih terstruktur: Dengan roadmap dari Gemini, lo nggak akan bingung harus mulai dari mana.
- Lebih mudah diingat: Mind map di Obsidian bikin informasi lebih gampang dicerna dibanding catatan biasa.
- Bisa dipakai buat semua topik: Mau belajar AI, sejarah, keuangan, atau apapun? Bisa banget.
Kesimpulan
Dulu, belajar itu artinya cari buku, baca satu per satu, bikin catatan manual. Sekarang? AI bisa bantu lo belajar lebih cepat, lebih terstruktur, dan lebih efisien.
Gabungan Google Gemini Deep Research + Obsidian bisa bantu lo belajar dengan cara yang lebih pintar, bukan lebih keras.
Lo cuma perlu tahu apa yang mau dipelajari, sisanya biar AI yang urus.
Jadi, gimana menurut lo? Siap belajar lebih cepat dengan teknologi ini?

Posting Komentar